Galungan merupakan upacara yang sangat penting bagi umat hindu di Bali. Berlangsung setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Bali. Galungan adalah upacara yang ditujukakan kepada pencipta alam semesta dan roh leluhur sebagai tanda hormat.
Selama periode ini, kemenangan kebaikan(Dharma) melawan Kejahatan(Adharma) dirayakan dan diyakini roh para leluhur akan mengunjung Bumi. untuk itu dilakukan persembahan dengan menyajikan makanan dan bunga/sesajen untuk menyambut mereka.
Persembahan juga dilakukan di pura-pura dan anda akan melihat orang lokal yang berjalan atau berkendara ke pura untuk sembahyang memohon keselamatan.
Sebuah indikasi yang tepat pada bahwa galungan ditandai dengan adanya bambu panjang “penjor” yang akan menghiasi jalan. Biasanya dihias dengan buah, daun kelapa, bunga dan anyaman kecil dari daun kelapa yang dipersembahkan kepada roh leluhur yang ditempatkan di pintu masuk rumah.
Salah satu tempat terbaik untuk dikunjungi saat galungan adalah di Desa Penglipuran di Bangli. Desa Tradisional Bali yang berlokasi sekitar setengah jam berkendara dari Gianyar.
Penglipuran telah berhasil melarikan diri dari pengaruh modern, dengan orang lokal yang hidup sederhana dan tradisional. Desa ini terletak 700 m diatas permukaan laut sehingga sangat indah dan sejuk untuk dikunjungi.
Perayaan Galungan berlangsung selama 10 hari dan diakhiri dengan Kuningan, yaitu hari ketika roh leluhur kembali ke surga. Ini adalah waktu yang indah untuk mengunjungi Bali dan untuk mengamati salah satu perayaan yang paling terkenal.
Penutupan jalan sementara dan kemacetan lalu lintas dapat terjadi selama Galungan. Permakluman untuk penundaan jika bepergian selama periode ini. Untuk mendapatkan layanan bus tanggal dan informasi lalu lintas dari Kura-Kura Bus, silakan kunjungi https://twitter.com/kura2businfo.
